Pages

Selasa, 02 Desember 2014


Asal cerita

Kisah ini dimulai dari sebuah lawakan.
Diawal pertemuan yang secara tidak sengaja yang menyebabkan kami menjadi satu. Kami berbeda-beda, tentunya dapat dilihat dari fisik kami, aku yang pastinya paling ganteng diantara mereka, salah satu dari mereka berbadan gemuk berkulit hitam dan berambut keriting bernama gugus. Dan gais berbadan tinggi tapi menurutku dia terlalu lelet, terakhir adalah ulum, ya bisa dibilang dia termasuk dalam kategori saingan dalam hal wajah bersamaku.tapi ya bisa di bilang selain ganteng saya juga paling goblok di antara mereka.rugi ya ganteng-ganteng tapi goblok.Ketika di masa SMA saya mungkin di katagorikan sebagai murid terbaik oleh semua guru walaupun saya itu GALOK(Ganteng Goblok).Kalau masalah terkenal di kalangan perempuan ya itu sih pasti tapi itu di alam mimpi gue :D,Emang sih kenyataan itu tidak seindah yang kita impikan namun nikmat untuk di jalani ya walaupun rumit. Baru sebulan bersekolah disini, sudah banyak dan tak dapat dihitung menggunakan jari berapa cewek yang ngejer-ngejer gue, ah mereka bersujud dan berharap dapet balesan cinta gue, tentu saja gue sok jual mahal, dan cewek-cewek itu selalu ngejer-ngejer gue, maklumlah gue seorang king disekolah ini. Yap, itu yang selalu gue mimpiin tiap hari, berharap jadi seseorang yang berharga buat wanita, tapi kenyataannya 360 derajat berbeda dari apa yang gue rasakan, jangankan dikejar-kejar oleh wanita dan menjadi king disekolah ini, yang suka sama gue pun gue pikir ga ada. Tapi ternyata ada seorang cewe (ingat hanya 1 orang) yang ternyata tertarik sama gue. Gue tau dari mana? Oke gue ceritain. Pada suatu hari kelas gue mengadakan studi tour ke gilli trawangan. Yang berangkan itu anak anak kelas inter, yaa termasuk teman teman gue yang gue sebut di awal kisah. Pada saat malam persiapan ada temen gue yang namanya Mpil dia tertarik dengan teman gue yang kebetulan juga anak inter namanya pribadi, si empil eh mpil ini sudah melakukan planning untuk “menembak” si pribadi di gili tersebut. Dia Melakukan segala macam persiapan, kami ber empat ikut terkena imbasnya, contohnya si Gugus harus rela membawa gitar dan kajolnya (di baca kahun) yang luar biasa memberi beban untuk kesuksesan penembakan si doi. Kami melakukan planning sampai jam 2 pagi, dan akhirnya di tutup dengan kepulangan si Gais (bukan meninggal loo) lalu di susul oleh ulum dan gue sendiri yang pulang. Oh ya by the way gue persiapan di rumahnya si kampret gugus. Oke besoknya hari keberangkatan, gue dan kawan kawan aneh gue sudah kerepotan dengan bawaan untuk ke gili. Dari bekal, bahan untuk orientasi, sampai bahannya si Mpil untuk menembak si Pribadi. Terjadi sedikit keterlambatan karena sifat gue yang bener bener dasarnya terlalu selow yang bisa di bilang kronis. Keberangkatan harusnya jam 7.15 tapi gara gara gue kita jadinya berangkat jam 7.30. di perjalanan terlihat antusiasme para pelajar lainnya kecuali si empat idiot tadi, termasuk gue, kami tidak memiliki antusiasme sama sekali, si gais ingin main PCnya di rumah, si Gugus ingin tidur terus, si Ulum hanya ikut ikutan malas, dan gue pun sebenarnya lebih memilih berbaring di Kasur empuk gue. Hanya si Mpil yang menunjukan antusiasme yang luar biasa, kalian tahu kan kenapa. Oke lanjut, sesampainya di gili si gugus benar benar di buat repot sama si mpil, dia harus membawa barang bawaannya sendiri + kajol dan gitar untuk si mpil. Akhirnya sampai di home stay kita (kata orang orang sih hotel gitu, tapi mending gue bilang kosan aja) saatnya pembagian kamar, di prioritaskan kepada para guru pembimbing, senior , siswa putri baru putra. Ternyata grup kami tidak mendapatkan kamar, kami harus menunggu 1 tamu untuk cek out agar kami mendapatkan kamar. Kami berakhir dengan dipisahkan dan masing masing dari kamu harus  tidur dengan senior kami. Hari pertama di gili di mulai dengan pembukaan, tourist hunting dan presentasi. Pada saat tourist hunting gue di kelompokan dengan Tri, Dian, Saori, dan si kampret Gugus, gue melakukan tourist hunting dengan tidak semangatnya, berbeda dengan si Tri yang dengan noraknya sok bisa Bahasa inggris, saking pedenya sampai dia tak tahu kalau lawan bicaranya itu orang prancis, o ya ada orang namanya si JO orang Brazil yang sering melihat kemaluannya sendiri (mungkin ngecek masih ada atau ndak ya) kelompok kami memberanikan diri untuk mewawancarainya, si dian yang memberanikan diri untuk menanyainya pertama, ternyata si jo orangnya asik banget. Tourist hunting berakhir pada saat kami mendapatakan 21 tourist untuk di wawancarai. Pada saat malam gue nyari nyari foto gue pas tourist hunting, entah kenapa di setiap foto kelompok gue temen gue si gugus ga pernah kelihatan, yang terlihat hanya baju warna merah terbang dan kaca mata hitam frame merah. Gue bingung antara ingin nangis atau ketawa. Tapi gue ngeliat gugus berekspresi biasa saja, lalu gue tanyain dia, trus dia jawab “ itumah udah berita biasa buat gue”, entah apa pikiran si item ngomong gitu Saking asyiknya gue ngobrol sama temen temen gue sampai lupa waktu dan kita semua di marah sama senior senior yang sok galak, dan pas itu kita semua mencar ke kamar masing masing. Pas  gue sampai d kamar barang barang gue di sembunyiin sama senior yang iseng tapi gue masih sabar dan akhirnya gue temuin tas itu di kamar mandi, dalam hati gue pengen tonjok senior senior gue. Gue kecapekan gara gara touris hunting dan akhirnya gue pun ke tiduran. Pas lagi enak enaknya tidur gue di kerjain lagi sama senior gue dan saat itu  gue bener bener marah sampai gue pindah ke kamar temen gue. Saat gue pindah kamar senior senior yang jahil itu d marahin sama guru Pembina gue.
, kami berkumpul di kamar mpil abis itu kami membahas tentang gimana cara si mpil nembak cewek yang dia suka, gue nanya “kapan lo mau nembak dia”, “belum tau soalnya belum dapat waktu yang pas”, kata mpil, lalu gugus nyautin “lo yang harus bikin waktunya pas”, “bener juga tuh”, saut ulum, tiba tiba gais mengatakan sesuatu entah apa itu kami tidak memperdulikan nya karena tidak jelas dan kami pikir itu tidak penting setelah berjam-jam beerdiskusi kami masih bingung kami ingin berstirahat tapi Karenna kasurnya kecil mpil dan gugus tidur di lantai pad jam 2 mpil terbangunkarena senior cewek di sebelah sangat ribut mpil pergi keluar untuk menegur kakak senior “tok..tok..tok, permisi” kakak senior pada ketakutan mendengar suara mpil “siapa disana ?”, karena ngantuk mpil males jawab lalu balik ke kamar, lagi-lagi mereka ribut untuk kedua kalinya mpil keluar untuk negur mereka “tok…tok…tok… permisi” dan para senior ketakutan lagi dan berkata sama  persis seperti yang pertama “siapa disana ?”, si mpil menghela nafas dan berkata “room service” keluarlah kakak eno “iihhh kamu ini nakut-nakutin aja,kenpa kamu belum tidur” kata kak eno dengan sedikit kesal, “ gimana mau tidur coba kakak pada ribut”, “maaf kalo gitu”, kurang ajarnya si mpil ketika dia buka pintu gue kejepit di belakang pintu karena gue juga ikut tidur di pantai pada jam 3 tiga pagi gugus, gais, mpil pergi ke pantai sambil mikirin kata-kata buat surat cinta mereka kembali ke kamar jam 4 pagi, setelah mereka dalam kamar senior senior mengatakan jangan ada yang ke luar tanpa izin, setelah mereka pergi gugus, gais, dan mpil tertawa karena mereka telah ke luar duluan, satu per satu dari kami yang tertidur mulai bangun, ketika temen gue yang bernama saori shalat, mpil nanyak sama gue “ loe shalat apa nggak ?? ” gue jawab dengan bercanda bilang “ shalat sih tapi rela bagi bagi “ lalu iman saori sedikit tergoyah dan dia pun tertawa.
Setelah kami selesai shalat kami membuat surat cinta dan olah raga pagi di pantai. Saat di pantai kami semua bercanda bersama dan secara tiba tiba gais nyautin bilang “ mpil kapan loe mau nembak si itu ?? “. Kami semua terdiam dan mpil mengatakan “ woy kampret diem aja kamu “. Kami semua tertawa
Tapi karena banyak halangan jadi mpil menembak  cewek yang di suka dengan cara sms pada akhirnya dia di tolak tapi sms balasan dari cewek tersebut di ketik oleh temen si cewek tersebut
Pada hari terakhir kami bergegas packing unntuk  pulang kami para cowok telat bangun lalu berebutan untuk mandi kami hanya di beri waktu 30 menit untuk packing kami buru-buru untuk merapikan barang-barang kami hingga slah satu barang gue tertinggal yaitu  kacamata gue, gue baru sadar pas kami udah di jalan “yah kacamata gue ketinggalan”, mpil nyaut ”kacamata doang”, tapi itu harganya 30 ribu”, “30 ribu doang, beli baru napa?”, “ya udah gue ikhlasin deh” sesampainya di pelabuhan kami semua naik cidhomo untuk kembali ke tempat bus kami, selama dalam perjalanan di bus gue tertidur pulas karena gue mual.
Sesampainya di sekolah gue paling pertaama keluar bus karna gue pingin muntah, saat gue muntah senior yang ngeliat gue muntah ikutan muntah.
Setelah selesei muntah gue ngajak temen gue duduk untuk ngebahas tentang kegiatan geng gue selanjutnya. Dan  kami memutuskan untuk ber main PS di Athena.kami bermainsampai pukul 7 lalu kami pulang kerummah masing-masing untuk bersiap sekolah padaa esok hari setelah pulang gue langsung terlelap dalam tidur. Dan itulah akhir dari pengalaman gue yang nggak jelas bersama dengan teman-teman gue di gili trawangan




NAMA : WAHYU DIAS ANUGRAH
KELAS : MIA 7

0 komentar:

Posting Komentar