Asal cerita
Kisah
ini dimulai dari sebuah lawakan.
Diawal
pertemuan yang secara tidak sengaja yang menyebabkan kami menjadi satu. Kami
berbeda-beda, tentunya dapat dilihat dari fisik kami, aku yang pastinya paling
ganteng diantara mereka, salah satu dari mereka berbadan gemuk berkulit hitam
dan berambut keriting bernama gugus. Dan gais berbadan tinggi tapi menurutku
dia terlalu lelet, terakhir adalah ulum, ya bisa dibilang dia termasuk dalam
kategori saingan dalam hal wajah bersamaku.tapi ya bisa di bilang selain
ganteng saya juga paling goblok di antara mereka.rugi ya ganteng-ganteng tapi
goblok.Ketika di masa SMA saya mungkin di katagorikan sebagai murid terbaik
oleh semua guru walaupun saya itu GALOK(Ganteng Goblok).Kalau masalah terkenal
di kalangan perempuan ya itu sih pasti tapi itu di alam mimpi gue :D,Emang sih
kenyataan itu tidak seindah yang kita impikan namun nikmat untuk di jalani ya
walaupun rumit. Baru sebulan bersekolah disini, sudah banyak dan tak dapat
dihitung menggunakan jari berapa cewek yang ngejer-ngejer gue, ah mereka
bersujud dan berharap dapet balesan cinta gue, tentu saja gue sok jual mahal,
dan cewek-cewek itu selalu ngejer-ngejer gue, maklumlah gue seorang king
disekolah ini. Yap, itu yang selalu gue mimpiin tiap hari, berharap jadi
seseorang yang berharga buat wanita, tapi kenyataannya 360 derajat berbeda dari
apa yang gue rasakan, jangankan dikejar-kejar oleh wanita dan menjadi king
disekolah ini, yang suka sama gue pun gue pikir ga ada. Tapi ternyata ada
seorang cewe (ingat hanya 1 orang) yang ternyata tertarik sama gue. Gue tau
dari mana? Oke gue ceritain. Pada suatu hari kelas gue mengadakan studi tour ke
gilli trawangan. Yang berangkan itu anak anak kelas inter, yaa termasuk teman
teman gue yang gue sebut di awal kisah. Pada saat malam persiapan ada temen gue
yang namanya Mpil dia tertarik dengan teman gue yang kebetulan juga anak inter
namanya pribadi, si empil eh mpil ini sudah melakukan planning untuk “menembak”
si pribadi di gili tersebut. Dia Melakukan segala macam persiapan, kami ber
empat ikut terkena imbasnya, contohnya si Gugus harus rela membawa gitar dan
kajolnya (di baca kahun) yang luar biasa memberi beban untuk kesuksesan penembakan
si doi. Kami melakukan planning sampai jam 2 pagi, dan akhirnya di tutup dengan
kepulangan si Gais (bukan meninggal loo) lalu di susul oleh ulum dan gue
sendiri yang pulang. Oh ya by the way gue persiapan di rumahnya si kampret
gugus. Oke besoknya hari keberangkatan, gue dan kawan kawan aneh gue sudah
kerepotan dengan bawaan untuk ke gili. Dari bekal, bahan untuk orientasi,
sampai bahannya si Mpil untuk menembak si Pribadi. Terjadi sedikit
keterlambatan karena sifat gue yang bener bener dasarnya terlalu selow yang
bisa di bilang kronis. Keberangkatan harusnya jam 7.15 tapi gara gara gue kita
jadinya berangkat jam 7.30. di perjalanan terlihat antusiasme para pelajar
lainnya kecuali si empat idiot tadi, termasuk gue, kami tidak memiliki
antusiasme sama sekali, si gais ingin main PCnya di rumah, si Gugus ingin tidur
terus, si Ulum hanya ikut ikutan malas, dan gue pun sebenarnya lebih memilih
berbaring di Kasur empuk gue. Hanya si Mpil yang menunjukan antusiasme yang
luar biasa, kalian tahu kan kenapa. Oke lanjut, sesampainya di gili si gugus
benar benar di buat repot sama si mpil, dia harus membawa barang bawaannya
sendiri + kajol dan gitar untuk si mpil. Akhirnya sampai di home stay kita
(kata orang orang sih hotel gitu, tapi mending gue bilang kosan aja) saatnya
pembagian kamar, di prioritaskan kepada para guru pembimbing, senior , siswa
putri baru putra. Ternyata grup kami tidak mendapatkan kamar, kami harus
menunggu 1 tamu untuk cek out agar kami mendapatkan kamar. Kami berakhir dengan
dipisahkan dan masing masing dari kamu harus
tidur dengan senior kami. Hari pertama di gili di mulai dengan
pembukaan, tourist hunting dan presentasi. Pada saat tourist hunting gue di
kelompokan dengan Tri, Dian, Saori, dan si kampret Gugus, gue melakukan tourist
hunting dengan tidak semangatnya, berbeda dengan si Tri yang dengan noraknya
sok bisa Bahasa inggris, saking pedenya sampai dia tak tahu kalau lawan
bicaranya itu orang prancis, o ya ada orang namanya si JO orang Brazil yang
sering melihat kemaluannya sendiri (mungkin ngecek masih ada atau ndak ya)
kelompok kami memberanikan diri untuk mewawancarainya, si dian yang memberanikan
diri untuk menanyainya pertama, ternyata si jo orangnya asik banget. Tourist
hunting berakhir pada saat kami mendapatakan 21 tourist untuk di wawancarai.
Pada saat malam gue nyari nyari foto gue pas tourist hunting, entah kenapa di
setiap foto kelompok gue temen gue si gugus ga pernah kelihatan, yang terlihat
hanya baju warna merah terbang dan kaca mata hitam frame merah. Gue bingung
antara ingin nangis atau ketawa. Tapi gue ngeliat gugus berekspresi biasa saja,
lalu gue tanyain dia, trus dia jawab “ itumah udah berita biasa buat gue”,
entah apa pikiran si item ngomong gitu Saking asyiknya gue ngobrol sama temen
temen gue sampai lupa waktu dan kita semua di marah sama senior senior yang sok
galak, dan pas itu kita semua mencar ke kamar masing masing. Pas gue sampai d kamar barang barang gue di
sembunyiin sama senior yang iseng tapi gue masih sabar dan akhirnya gue temuin
tas itu di kamar mandi, dalam hati gue pengen tonjok senior senior gue. Gue
kecapekan gara gara touris hunting dan akhirnya gue pun ke tiduran. Pas lagi
enak enaknya tidur gue di kerjain lagi sama senior gue dan saat itu gue bener bener marah sampai gue pindah ke
kamar temen gue. Saat gue pindah kamar senior senior yang jahil itu d marahin
sama guru Pembina gue.
,
kami berkumpul di kamar mpil abis itu kami membahas
tentang gimana cara si mpil nembak cewek yang dia suka, gue nanya “kapan lo mau
nembak dia”, “belum tau soalnya belum dapat waktu yang pas”, kata mpil, lalu
gugus nyautin “lo yang harus bikin waktunya pas”, “bener juga tuh”, saut ulum,
tiba tiba gais mengatakan sesuatu entah apa itu kami tidak memperdulikan nya
karena tidak jelas dan kami pikir itu tidak penting setelah berjam-jam
beerdiskusi kami masih bingung kami ingin berstirahat tapi Karenna kasurnya kecil
mpil dan gugus tidur di lantai pad jam 2 mpil terbangunkarena senior cewek di
sebelah sangat ribut mpil pergi keluar untuk menegur kakak senior
“tok..tok..tok, permisi” kakak senior pada ketakutan mendengar suara mpil
“siapa disana ?”, karena ngantuk mpil males jawab lalu balik ke kamar,
lagi-lagi mereka ribut untuk kedua kalinya mpil keluar untuk negur mereka
“tok…tok…tok… permisi” dan para senior ketakutan lagi dan berkata sama persis seperti yang pertama “siapa disana ?”,
si mpil menghela nafas dan berkata “room service” keluarlah kakak eno “iihhh
kamu ini nakut-nakutin aja,kenpa kamu belum tidur” kata kak eno dengan sedikit
kesal, “ gimana mau tidur coba kakak pada ribut”, “maaf kalo gitu”, kurang
ajarnya si mpil ketika dia buka pintu gue kejepit di belakang pintu karena gue
juga ikut tidur di pantai pada jam 3 tiga pagi gugus, gais, mpil pergi ke
pantai sambil mikirin kata-kata buat surat cinta mereka kembali ke kamar jam 4
pagi, setelah mereka dalam kamar senior senior mengatakan jangan ada yang ke
luar tanpa izin, setelah mereka pergi gugus, gais, dan mpil tertawa karena
mereka telah ke luar duluan, satu per satu dari kami yang tertidur mulai
bangun, ketika temen gue yang bernama saori shalat, mpil nanyak sama gue “ loe
shalat apa nggak ?? ” gue jawab dengan bercanda bilang “ shalat sih tapi rela
bagi bagi “ lalu iman saori sedikit tergoyah dan dia pun tertawa.
Setelah
kami selesai shalat kami membuat surat cinta dan olah raga pagi di pantai. Saat
di pantai kami semua bercanda bersama dan secara tiba tiba gais nyautin bilang
“ mpil kapan loe mau nembak si itu ?? “. Kami semua terdiam dan mpil mengatakan
“ woy kampret diem aja kamu “. Kami semua tertawa
Tapi
karena banyak halangan jadi mpil menembak
cewek yang di suka dengan cara sms pada akhirnya dia di tolak tapi sms
balasan dari cewek tersebut di ketik oleh temen si cewek tersebut
Pada
hari terakhir kami bergegas packing unntuk
pulang kami para cowok telat bangun lalu berebutan untuk mandi kami
hanya di beri waktu 30 menit untuk packing kami buru-buru untuk merapikan
barang-barang kami hingga slah satu barang gue tertinggal yaitu kacamata gue, gue baru sadar pas kami udah di
jalan “yah kacamata gue ketinggalan”, mpil nyaut ”kacamata doang”, tapi itu
harganya 30 ribu”, “30 ribu doang, beli baru napa?”, “ya udah gue ikhlasin deh”
sesampainya di pelabuhan kami semua naik cidhomo untuk kembali ke tempat bus
kami, selama dalam perjalanan di bus gue tertidur pulas karena gue mual.
Sesampainya
di sekolah gue paling pertaama keluar bus karna gue pingin muntah, saat gue
muntah senior yang ngeliat gue muntah ikutan muntah.
Setelah
selesei muntah gue ngajak temen gue duduk untuk ngebahas tentang kegiatan geng
gue selanjutnya. Dan kami memutuskan
untuk ber main PS di Athena.kami bermainsampai pukul 7 lalu kami pulang
kerummah masing-masing untuk bersiap sekolah padaa esok hari setelah pulang gue
langsung terlelap dalam tidur. Dan itulah akhir dari pengalaman gue yang nggak
jelas bersama dengan teman-teman gue di gili trawangan
NAMA : WAHYU DIAS ANUGRAH
KELAS : MIA 7
0 komentar:
Posting Komentar